Kekayaan Menteri Bertambah Rp 3,5 Milyar dalam Setahun

Sumber Info Indonesia Juni 4, 2008

Kekayaan Menteri Bertambah Rp 3,5 Milyar dalam Setahun!

Pantas saja para pejabat Indonesia dengan santai menaikan harga BBM hingga 125% tanpa takut merasa miskin sementara rakyat yang penghasilannya di bawah 4 juta pada harap-harap cemas. Pada saat rakyat susah, justru para pejabat kekayaannya bertambah pesat. Jadi kenaikan harga BBM tidak ada artinya bagi mereka. Justru penghasilan mereka jadi meroket.

Di TV dan Media Massa lain diberitakan Mendagri Mardiyanto misalnya pada tahun 2006 kekayaannya “hanya” Rp 7,26 milyar, pada tahun 2007 jadi sekitar Rp 10,7 milyar atau naik sekitar Rp 3,5 milyar dalam waktu hanya 17 bulan. Naik 48% dalam 17 bulan. Tabungannya bertambah Rp 206 juta lebih per bulan. Padahal gaji menteri dari yang saya dapat di media massa tidak lebih dari Rp 60 juta/bulan.

Ada pejabat yang punya rumah sampai 14 rumah padahal banyak rakyat yang tidak punya rumah dan cuma hidup di rumah kontrakkan atau pondok mertua Indah.

Meski sebagian kekayaan disebut milik/tabungan istri, tapi kalau istrinya tidak bekerja/usaha itu berarti dari pejabat itu juga.Mudah-mudahan KPK bisa menyelidiki lebih jauh apakah kekayaan itu didapat dengan cara yang halal atau korupsi.

Tapi dari sini saya melihat para pejabat Indonesia baru bisa mensejahterakan dirinya sendiri. Belum bisa mensejahterakan sebagian besar rakyatnya.

Kekayaan Pejabat Melejit hingga Miliaran Rupiah Sebagian Kekayaan Disebutkan sebagai Tabungan Istri 

Rabu, 4 Juni 2008 | 03:00 WIB

Jakarta, Kompas – Kekayaan Menteri Dalam Negeri Mardiyanto bertambah sekitar Rp 3 miliar dan 50.000 dollar Amerika Serikat dalam waktu sekitar 17 bulan. Sementara itu, Jaksa Agung Hendarman Supandji memiliki 14 rumah yang tersebar di Jakarta, Yogyakarta, Depok, Bogor, dan Subang, Jawa Barat. Harta kekayaan pejabat tersebut diketahui saat Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (3/6) di Jakarta, mengumumkan harta kekayaan kedua pejabat tersebut. Kekayaan penyelenggara negara lain yang kemarin juga diumumkan adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Andi Mattalatta.

Dalam laporannya pada 12 November 2007, Mardiyanto menyatakan memiliki kekayaan Rp 10,309 miliar dan 50.000 dollar AS. Jumlah itu melejit dibandingkan dengan laporan pada 26 Juni 2006, kekayaan Mardiyanto sebesar Rp 7,26 miliar.

Adapun Andi Mattalatta melaporkan, pada 18 Juni 2007 ia memiliki kekayaan Rp 7,411 miliar dan 92.252 dollar AS. Ini berarti naik sekitar Rp 700 juta dibandingkan dengan kekayaannya pada 31 Oktober 2006 atau delapan bulan sebelumnya, dengan data yang dilaporkan Rp 6,676 miliar dan 91.000 dollar AS.

Baca selengkapnya di:

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/04/00273068/kekayaan.pejabat.melejit.hingga.miliaran.rupiah

Dipertanyakan, Keinginan DPR Naik Gaji di Saat Rakyat Tercekik Kenaikan Harga BBM

Kompas, Jumat, 04 Maret 2005

“Presiden itu take home pay-nya sekitar Rp 75 juta. Wakil presiden itu sekitar Rp 50 juta. Sedangkan menteri Rp 45 juta. Sementara itu, take home pay DPR Rp 16 juta. Itu pun masih dipotong untuk partai Rp 5 juta,” paparnya.

Baca selengkapnya di: http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0503/04/Politikhukum/1600246.htm

Selasa, 03-06-2008 | 17:32:02

Harta Mardiyanto Kalahkan Mattalata dan Hendarman

Laporan: Persda Network/Yuli Sulistyawan, tribuntimurcom@yahoo.com 

Jakarta, Tribun – Dua menteri dan Jaksa Agung hasil reshuffle kedua kabinet Indonesia Bersatu pada mengumumkan harta kekayaannya sebagai penyelenggara negara di Gedung KPK.

 

Mereka adalah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto, Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalata dan Jaksa Agung Hendarman Supandji.

Dari ketiga pembantu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, Mendagri Mardiyanto yang paling kaya. Total harta kekayaannya mencapai Rp 10.309.115.458 miliar. Menkumham Andi Mattalata miliki harta sebesar Rp 7.411.152.161 miliar. Jaksa Agung Hendarman Supandji paling sedikit hartanya, yakni sebesar Rp 3.476.432.647 miliar.

Selain terkaya, pertambahan harta Mardiyanto juga paling besar. Selama 17 bulan, harta Mardiyanto bertambah sebesar Rp 3.048.476.458. Harta Andi Mattalata bertambah sebesar Rp 735.178, 161 selama delapan bulan. Sedangkan harta Hendarman selama enam tahun, bertambah sebesar Rp 1.168.230.647.

Posisi harta Mardiyanto pada 26 Juni 2006 sebesar Rp 7.260.639.000. Pada 12 November 2007 menjadi sebesar Rp 10.309.115.458 dan 50.000 dolar AS. Untuk Andi Mattalata, jumlah hartanya pada 31 Oktober 2006 sebesar 6.675.974.000 dan 91.000 dolar AS. Pada 18 Juni 2007, harta Andi menjadi 7.411.152.161 dan 92.252 dolar AS.

Sedangkan Hendarman,hartanya pada 18 Mei 2001 sebesar Rp 2.308.202.000. Pada Juli 2007, harta Hendarman menjadi 3.476.432.647.

Mardiyanto dalam jumpa pers bersama Andi Mattalata dan Hendarman Supandji dengan didampingi Ketua KPK Antasari Ashar mengatakan, pertambahan harta kekayaannya yang paling besar berasal dari perubahan nilai jual obyek pajak (NJOP) dari tanah dan bangunan yang ia miliki. Mardiyanto memiiki enam tanah dan bangunan senilai Rp 2.778.404.000 pada 26 Juni 2006. Nilainya berubah menjadi 4.334.196.000 pada 12 November 2007. Sehingga,pertambaha nnya sebesar Rp 1.555.792.000.

Namun dari LHKPN yang dibagikan ke wartawan, pertambahan harta terbesar Mardiyanto berasal dari giro dan setara kas lainnya. Pada 26 Juni 2006, jumlahnya Rp 3.025.000.000. Dan pada 12 November 2007, menjadi Rp 4.719.419.458. Sehingga, ada pertambahan sebesar Rp1.694.419.458. Pertambahan harta Andi Mattalata paling besar pada giro dan setara kas lainnya. Selama delapan bulan, pertambahannya mencapai Rp 610.178.161.

Sedangkan Hendarman, pertambahan harta paling besarnya berasal dari tanah dan bangunan. Dari 21 tanah dan bangunan yang ia miliki, pertambahannya sebesar Rp 965.493.000.(*) http://www.tribun-timur.com/view.php?id=80189&jenis=Makassar

Tinggalkan komentar